Selasa, 10 Januari 2012

Book Report

-->
TUGAS BOOK REPORT


Buku: Instructional Technology And Media For Learning: Teknologi Pembelajaran dan Media Untuk Belajar,
Penulis: Sharon E. Smaldino, Deborah L. Lowther, Penerbit: Prenada Media Group, .
Edisi Kesembilan
Berat   1.29 kg
Jumlah Halaman : 494 halaman
Tahun   2011
ISBN   9786028730594

Buku panduan ini merupakan Edisi Kesembilan Instructional Technology and Media for Learning : Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar menunjukan bagaimana seluruh teknologi dan format media dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran kelas dengan menggunakan metode ASSURE untuk perencanaan pembelajaran.   Ditulis dari sudut pandang seorang guru, buku teks akan menunjukan secara spesifik dan realistic bagaimana teknologi dan media dapat pas dengan kehidupan sehari hari di ruang kelas.   Tujuannya untuk membantu para pendidik menyertakan teknologi dan media ke dalamsajian mereka- untuk menggunakan merek sebagai perangkat mengajar dan memandu siswa menggunakan mereka sebagai perangkat pembelajaran.

Senin, 09 Januari 2012

latihan soal Sistem Peredaran darah

I. Pilihlah jawaban yang benar!
1. Berikut ini fungsi darah:
(1) Menghindarkan tubuh dari infeksi
(2) Melakukan proses pembekuan darah
(3) Menjaga keseimbangan suhu tubuh
(4) Mengedarkan O2 dari paru-paru ke seluruh tubuh
(5) Mengangkut sari-sari makanan ke seluruh tubuh
Fungsi eritrosit ditunjukkan oleh nomor ....
a. 1 dan 3 d. 4 dan 5
b. 2 dan 3 e. 2 dan 4
c. 1 dan 2
2. Sel darah putih pada tubuh kita yang mempunyai peranan dalam
keadaan alergi adalah ....
a. granulosit d. bosofil
b. limfosit e. eosinofil
c. neutrofil
3. Hemoglobin sebagai senyawa protein penyusun eritrosit mempunyai
kemampuan mengikat ....
a. oksigen
b. oksigen dan zat lemas
c. oksigen dan karbon dioksida
d. oksigen dan karbon monoksida
e. oksigen, karbon dioksida dan karbon monoksida
4. Komponen darah yang dijumpai di dalam plasma, antara lain ....
a. air, serum, leukosit, dan zat organik
b. air, serum, zat organik, dan eritrosit
c. air, serum, zat organik, dan zat anorganik
d. serum, eritrosit, zat anorganik, dan zat organik
e. serum, eritrosit, zat anorganik, dan zat organik
5. Pertanyaan yang benar mengenai sistem peredaran darah terbuka
dan tertutup adalah ....
a. sistem peredaran darah terbuka artinya darah beredar ke
seluruh bagian tubuh melalui pembuluh darah
b. pada sistem peredaran darah terbuka, darah mengalir
melalui pembuluh darah ke bagian-bagian tubuh
c. pada sistem peredaran darah tertutup darah beredar menyebar
ke seluruh tubuh yang tertutup
d. sistem peredaran darah terbuka, darah beredar menyebar
ke seluruh tubuh tanpa melalui pembuluh darah
e. pada sistem peredaran darah terbuka, darah mengalir
melalui pembuluh darah
6. Jantung manusia dilapisi oleh lapisan otot ....
a. eksokardium d. miokardium
b. endokardium e. epikardium
c. perikardium
7. Katup jantung yang memisahkan serambi kiri dengan blik kiri
disebut ....
a. septum apikularis d. valvula semilunaris
b. foramen ovale e. valvula bikuspidalis
c. valvula trikuspidalis
8. Urutan jalannya darah pada sistem peredaran darah besar pada
tubuh kita adalah sebagai berikut.
1. aorta 5. jantung
2. Venula 6. kapiler
3. vena 7. arteriola
4. arteri
Urutan yang benar adalah ....
a. 1 -4 -7 -5 -6 -2 -3 d. 5 -4 -1 -6 -2 -3 -7
b. 5 -1 -4 -2 -7 -3 -6 e. 6 -1 -4 -3 -2 -5
c. 5 -1 -4 -7 -6 -2 -3
9. Tekanan sistole adalah tekanan yang terjadi pada saat darah ....
a. keluar dari bilik jantung
b. masuk ke bilik jantung
c. keluar dari jantung
d. masuk ke serambi jantung
e. keluar dari serambi jantung
10. Seseorang dikatakan bergolongan darah A, bila dalam darahnya
mengandung ....
a. aglutinogen B dan aglutinin 􀁅
b. aglutinogen A dan aglutinin 􀁅
a. aglutinogen B dan aglutinin 􀁄
a. aglutinogen A dan aglutinin 􀁄
a. aglutinogen B dan aglutinin A
11. Limfosit berperan dalam kekebalan tubuh dengan cara ....
a. memakan kuman penyakit atau benda-benda asing yang ada
di dalam tubuh
b. menghasilkan antibodi yang sesuai dengan antigen yang
dilawannya
c. menghasilkan zat asam yang dapat menyebabkan terjadinya
lisis sel bakteri atau virus
d. menghancurkan kuman dan benda asing dengan menggunakan
sekret dari lisosom
e. menghasilkan enzim yang akan menguraikan kuman dan
benda asing yang ada di dalam tubuh
12. Gangguan peredaran darah yang berupa pengerasan pembuluh
nadi yang disebabkan karena adanya endapan kapur disebut ....
a. hemofili d. miokarditis
b. artherosklerosis e. embolus
c. arterirosklerosis
13. Hewan invertebrata mempunyai alat transpor berupa lima pasang
lengkung aorta yang berfungsi sebagai jantung adalah ....
a. serangga d. hydra
b. cacing e. siput
c. planaria
14. Pernyataan berikut berhubungan dengan darah serangga:
1. hanya digunakan untuk mengangkut sari makanan
2. berwarna merah muda
3. tidak mengandung hemoglobin
4. hanya digunakan untuk mengangkut O2 dan CO2
5. untuk mengangkut sari makanan dan udara pernapasan
Pernyataan yang benar adalah ....
a. 1 dan 2 d. 3 dan 4
b. 1 dan 3 e. 3 dan 5
c. 2 dan 4
15. Darah serangga tidak berfumgsi mengangkut O2 sebab O2 mencapai
sel-sel tubuh belalang dengan bantuan ....
a. pembuluh darah d. serum darah
b. sistem trakea e. jantung pembuluh
c. plasma darah
II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Organ apa saja yang termasuk dalam sistem peredaran darah?
2. Sebutkan dan jelaskan struktur sel darah pada manusia!
3. Bagaimana urutan proses pembekuan darah?
4. Jelaskan struktur jantung dan cara kerjanya dalam melaksanakan
fungsinya sebagai organ pemompa darah!
5. Jelaskan peredaran getah bening (limfa) dalam tubuh manusia!

Sumber : Endang Sri Lestari
Idun Kistinnah. Biologi SMA Kelas XI, BSE Pusat Perbukuan Depdiknas 2009

Minggu, 01 Januari 2012

Landasan Teori dan Pendekatan Sistem


LANDASAN TEORI DAN PENDEKATAN SISTEM
PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang

Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.  Menurut Ki Hajar Dewantara (dalam Surajiyo : 2010 )  menyebutkan bahwa pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti, pikiran dan tubuh anak guna memajukan kesempurnaan hidup, kehidupan dan penghidupan anak-anak selaras dengan dunianya.
Menurut Komunitas MTP Unila ( 2009 ) menyatakan pendidikan merupakan proses yang terus menerus, tidak berhenti ( Long Life Education ). Di dalam proses ; pendidikan ini, keluhuran martabat manusia dipegang erat karena manusia (yang terlibat dalam pendidikan ini) adalah ”subyek” dari – pendidikan. Karena merupakan subyek dalam pendidikan, maka dituntut suatu tanggung jawab agar tercapai suatu pendidikan yang baik. Jika memperhatikan bahwa manusia itu sebagai subyek dan pendidikan meletakkan hakikat ,amusia pada hal yang terpenting, maka perlu diperhatikan juga masalah otonomi pribadi. Maksudnya adalah, manusia sebagai subyek pendidikan harus bebas untuk ”ada” sebagai dirinya yaitu manusia yang berpribadi, yang bertanggung jawab.
Ada banyak cabang ilmu pendidikan. Salah satunya adalah teknologi pendidikan. Teknologi pendidikan merupakan salah satu cabang dari disiplin ilmu pendidikan yang berkembang seiring dengan perkembangan teknologi (Purwanto, 2007: 9).
Pendidikan merupakan sebuah sistem yang terdiri dari banyak komponen yang saling berhubungan dan sangat kompleks namun memiliki tujuan besar yang sama yaitu menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Kebutuhan sumber daya manusia yang berkualitas ini menjadi agenda penting dan strategis bagi setiap bangsa dan negara, karena dengan sumber daya manusia berkualitaslah sebuah negara mampu untuk bertahan dan beradaptasi dalam setiap perubahan kehidupan serta melanjutkan pembangunan-pembangunan jangka panjang dan penuh ketidakpastian.
Penyelenggaraan sistem pendidikan di sebuah negara memiliki perbedaan satu sama lain yang dipengaruhi oleh sistem sosial budaya yang hidup dan berkembang di dalam masyarakat dan negara tersebut. Hal ini menjadi sangat kompleks mengingat sebuah negara memiliki jumlah individu yang sangat banyak dan beragam, sehingga penyelenggaraan pendidikan juga membutuhkan pengelolaan yang sistematis dan sistemik.  Pengelolaan yang tidak sederhana tersebut meliputi level instruksional (ruang kelas), level administratif (sekolah), level wilayah, level nasional hingga level global. Keseluruhan level atau tahapan merupakan rangkaian proses yang kompleks namun memiliki tujuan yang sama yaitu mencapai tujuan pendidikan nasional dan hal ini merupakan perwujudan dari sebuah sistem yang berorientasi pada pemecahan masalah secara efektif dan efisien. Dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai konteks dari landasan teori dan pendekatan sistem dalam teknologi pendidikan.

B. Rumusan Masalah
       1.  Apakah yang dimaksud dengan teori dan landasan teori ?
       2.  Bagaimana landasan teori pembelajaran dalam teknologi pendidikan ?
       3.  Bagaimana Pendekatan sistem dalam teknologi pendidikan ?
       4.  Apa contoh teori sistem teknologi Pendidikan dalam kehidupan sehari-hari ?
C. Tujuan
       Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menggali lebih jauh mengenai landasan teori dan pendekatan sistem dalam teknologi pendidikan.

D. Manfaat
            Melalui tulisan makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi pembaca mengenai landasan teori dan pendekatan sistem dalam teknologi pendidikan




PEMBAHASAN

A. Definisi Teori dan Landasan Teori
            Teori adalah pendapat yang didasarkan pada penelitian dan penemuan, didukung oleh data dan argumentasi (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002 : 1177). Selain itu, Snelbecker dalam Miarso (2009:102) juga mengemukakan bahwa secara sederhana teori dapat diartikan sebagai ringkasan pernyataan yang melukiskan dan menata sejumlah pengamatan empirik. Menurut Neumen dalam Sugiyono ( 2011 : 79 ) menyatakan teori adalah seperangkat konstruk ( konsep ), definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antar variable, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena.Menurut Cooper and Schindler dalam Sugiyono ( 2011 : 80 ) menyatakan teori adalah seperangkat konsep, definisi dan proposisi yang tersusun secara sistematis sehingga dapat digunakan untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena.   Jadi dapat disimpulkan teori adalah 1) Teori menunjuk pada sekelompok hukum yang tersusun secara logis.   Hukum – hukum ini biasanya sifat hubungan yang deduktif.   Suatu hukum menunjukan suatu hubungan antara variable-variabel empiris yang bersifat ajeg dan dapat diramal sebelumnya ; 2) Suatu teori juga dapat merupakan suatu rangkuman tertulis mengenai suatu kelompok hukum yang diperoleh secara empiris dalam suatu bidang tertentu. 3) Suatu teori dapat menunjuk pada suatu cara menerangkan yang menggeneralisasi.  Disini biasanya terdapat hubungan yang fungsional antara data dan pendapat teoritis ( Sugiyono, 2011 : 80 – 81 ). Kemudian landasan adalah alas, tumpuan ( Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002 : 633 ). Sehingga dapat dikatakan bahwa landasan teori memuat teori-teori atau konsep-konsep dasar, yang diambil dari buku-buku acuan yang langsung berkaitan dengan bidang ilmu yang diteliti sebagai tuntunan, untuk memecahkan masalah penelitian dan untuk merumuskan hipotesis.




B. Teori  Pembelajaran dalam Teknologi Pendidikan
1. Pengertian dan Prinsip-prinsip Pembelajaran
               Menurut Warsita ( 2008 : 85 ) pembelajaran adalah suatu usaha untuk membuat peserta didik belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik. Dengan demikian, inti dari pembelajaran adalah segala upaya yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar pada diri peserta didik.   Kegiatan pembelajaran tidak akan berarti jika tidak menghasilkan kegiatan belajar pada peserta didiknya.  
            Dalam UU No.20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 1 ayat 20, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar ( Depdiknas, 2003 : 7 ).   Oleh karena itu, ada lima jenis interaksi yang dapat berlangsung dalam proses belajar dan pembelajaran, yaitu : 1) interaksi antara pendidik dengan peserta didik; 2) interaksi antarsesama peserta didik atau antarsejawat; 3) interaksi peserta didik dengan narasumber; 4) interaksi peserta didik bersama pendidik dengan sumber belajar yang sengaja dikembangkan dan 5) interaksi perserta didik bersama pendidik dengan lingkungan sosil dan alam ( Miarso dalam warsita, 2008 : 86).
            Pembelajaran sebaiknya berdasarkan teori pembelajaran yang bersifat preskriptif yaitu teori yang memberikan ”resep” untuk mengatasi masalah belajar. Teori pembelajaran yang preskriptif itu harus memperhatikan tiga variabel yaitu kondisi, metode ( perlakuan ) dan hasil pembelajaran ( Miarso dalam Warsita, 2008 : 86 ).   Teori pembelajaran bersifat preskriptif artinya berusaha untuk merumuskan cara-cara membuat peserta didik agar dapat belajar dengan baik.  Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa teori pembelajaran merupakan suatu kumpulan prinsip-prinsip yang terintegrasi dan memberikan preskripsi untuk mengatur situasi agar peserta didik mudah mencapai tujuan pembelajaran.  
Prinsip-Prinsip Pembelajaran
            Prinsip-prinsip dasar pembelajaran menurut teori kognitivisme adalah: a) pembelajaran merupakan suatu perubahan status pengetahuan; b) peserta didik merupakan peserta aktif di dalam proses pembelajaran; c) menekankan pada pembentukan pola pikir peserta didik; d) berpusat pada cara peserta didik mengingat, memperoleh kembali dan menyimpan informasi dalam ingatannya; e) menekankan pada pengalaman belajar, dengan memandang pembelajaran sebagai proses aktif di dalam diri peserta didik; f) menerapkan reward and punisment; dan g) hasil pembelajaran tidak hanya tergantung pada informasi yang disampaikan guru, tetapi juga pada cara peserta didik memproses informasi tersebut.
Prinsip-prinsip dasar pembelajaran menurut teori konstruktivisme adalah: a) membangun interpretasi peserta didik berdasarkan pengalaman belajar; b) menjadikan pembelajaran sebagai proses aktif dalam membangun pengetahuan tidak hanya sebagai proses komunikasi pengetahuan; c) kegiatan pembelajaran bertujuan untuk pemecahan masalah ( problem solving ); d) pembelajaran bertujuan pada proses pembelajaran itu sendiri, bukan pada hasil pembelajaran; e) pembelajaran berpusat pada peserta didik; dan f) mendorong peserta didik dalam mencapai tingkat berfikir yang lebih tinggi ( high order thinking )
2. Teori-teori Pembelajaran
            Menurut Warsita ( 2008 : 90 ) menyatakan bahwa berdasarkan teori yang mendasarinya yaitu teori psikologi dan teori belajar maka teori pembelajaran ini dapat dibedakan menjadi lima kelompok, yaitu :
  1. Pendekatan modifikasi tingkah laku
Teori pembelajaran ini menganjurkan agar para guru menerapkan prinsip penguatan ( reinforcement ) untuk mengidentifikasi aspek situasi pendidikan yang penting dan mengatur kondisi sedemikian rupa yang memungkinkan peserta didik dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran.   Untuk itu guru sangat penting untuk mengenal karakteristik peserta didik dan karakteristik situasi belajar sehingga guru dapat mengetahui setiap kemajuan belajar
  1. Teori pembelajaran kontruk kognitif
Teori ini diturunkan dari prinsip atau teori belajar kognitivisme.   Menurut teori ini prinsip pembelajaran harus memperhatikan perubahan kondisi internal peserta didik yang terjadi selama pengalaman belajar diberikan di kelas.   Pengalaman belajar yang diberikan harus bersifat penemuan yang memungkinkan peserta didik dapat memperoleh informasi dan keterampilan baru dari pelajaran sebelumnya ( Bruner dalam Warsita, 2008 : 92 ).
  1. Teori pembelajaran berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran
Menuru Snelbaker dalam Warsita ( 2008 : 92 ) mengidentifikasi beberapa puluh prinsip pembelajaran kemudian dipadatkan menjadi empat prinsip dasar yang dapat diterapkan oleh para guru dalam melaksanakan tugas pembelajaran.   Keempat prinsip dasar tersebut adalah :
1.      Untuk belajar peserta didik harus mempunyai perhatian dan responsif terhadap materi yang akan dipelajari.
2.      Semua proses belajar memerlukan waktu dan untuk suatu waktu tertentu hanya dapat dipelajari sejumlah materi yang sangat terbatas.
3.      Di dalam diri peserta didik yang sedang belajar selalu terdapat suatu alat pengatur internal yang dapat mengontrol motivasi serta menentukan sejauh mana dan dalam bentuk apa peserta didik bertinak dalam suatu situasi tertentu.
4.      Pengetahuan tentang hasil yang diperoleh di dalam proses belajar merupakan faktor penting sebagai pengontrol.   Di sini ditekankan juga perlunya kesamaan antara situasi belajar dengan pengalaman-pengalaman yang sesuai dengan kehidupan nyata.

  1. Teori pembelajaran berdasarkan analisis tugas
Teori pembelajaran yang ada diperoleh dari berbagai penelitian di laboratorium dan ini dapat diterapkan dalam situasi persekolahan, namun hasil penerapannya tidak selalu memuaskan.   Oleh karena itu, sangat penting untuk mengadakan analisis tugas (task analysis)  secara sistematis mengenai tugas-tugas pengalaman belajar yang akan dberikan kepada peserta didik, yang kemudian disusun secara hierarkis dan diurutkan sedemikian rupa tergantung dari tujuan yang ingin dicapai.
  1. Teori pembelajaran berdasarkan psikologi humanistik
Teori pembelajaran ini sangat menganggap penting teori pembeljaran dan psikoterapi dari suatu teori belajar.   Prinsip yang harus diterapkan adalah bahwa guru harus memperhatikan pengalaman emosional dan karakteristik khusus peserta didik seperti aktualisasi diri peserta didik.   Dengan memahami hal ini dapat dibuat pilihan-pilihan ke arah mana peserta didik akan berkembang.
    
C.    Pendekatan Sistem
  1. Pengertian Sistem
       Sistem berasal dari bahasa latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi, atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi.
       Sistem yang merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut.
       Kata ”sistem” banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka.
       Pada prinsipnya, setiap sistem selalu terdiri atas empat elemen:
Ø  Objek, yang dapat berupa bagian, elemen, maupun variabel,. Ia dapat benda fisik, abstrak, mauapun keduanya sekaligus; tergantung kepada sifat sistem tersebut.
Ø  Atribut, yang menentukan kualitas atau sifat kepemilikan sistem dan objeknya.
Ø  Hubungan Internal, di antara objek-objek di dalamnya.
Ø  Lingkungan, tempat di mana sistem berada.
       Ada beberapa tipe sistem berdasarkan kategori:
·         Atas dasar keterbukaan:
o   Sistem terbuka, dimana pihak luar dapat mempengaruhinya.
o   Sistem Tertutup.
·         Atas dasar komponen:
o   Sistem fisik, dengan komponen materi dan energi.
o   Sistem non-fisik atau konsep, berisikan ide-ide.
2. Konsep Dasar Sistem
       Terdapat 2 kelompok pendekatan yang digunakan dalam mendifinisikan sistem, yaitu:
  1. lebih menekankan pada prosedur yang digunakan dalam sistem dan mendefinisikan sistem sebagai jaringan prosedur, metode, dan cara kerja yang saling berinteraksi dan dilakukan untuk pencapaian suatu tujuan tertentu.
  2. lebih menekankan pada elemen atau komponen penyusunan sistem, mendefinisikan sebagai kumpulan elemen baik abstrak maupun fisik yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.
       Kedua definisi diatas sama benarnya dan tidak saling bertentangan. Yang berbeda hanyalah cara pendekatan yang dilakukan pada sistem. Karena pada hakekatnya setiap komponen sistem, untuk dapat saling berinteraksi dan untuk dapat mencapai tujuan tertentu harus melakukan sejumlah prosedur, metode, dan cara kerja yang juga saling berinteraksi. Beberapa karakteristik sistem informasi adalah sasaran, sumber daya, jaringan komunikasi, konversi data, masukkan data, keluaran informasi, dan pengguna-pengguna informasi.
a. Masukan – Proses – Keluaran
       Masukan terdiri dari semua arus berwujud (tangible) yang masuk ke dalam sistem di samping juga dampak tak berwujud (intangible) terhadap sistem. Keluaran terdiri dari semua arus keluar atau hasil. Dan proses terdiri dari metode yang digunakan untuk mengubah masukkan menjadi keluaran. Mekanisme kerja dalam suatu sistem dijelaskan dalam gambar berikut :
Transformasi
sistem
 
Input
 
Output
 
 



                 
Pengendalian
 
 

 



Gambar 2.1 Mekanisme Kerja Sistem

       Sasaran sistem mempengaruhi dan sering mengendalikan konten masukan menjadi keluaran.

b. Lingkungan
       Setiap sistem (barangkali kecuali sistem jagad raya) secara fisik terbatas. Alam yang terletak di luar suatu sistem dinamai lingkungan sistem. Suatu batas sistem memisahkan sistem itu dengan lingkungannya. Walaupun batas-batas sistem tertentu tidak kelihatan dan mungkin sukar diterapkan secara pasti, setiap sistem pasti dibatasi oleh batas-batas tertentu.

c. Saling Kebergantungan
       Setiap sistem mempunyai saling kebergantungan. Selain memiliki subsistem-subsistem yang erat berkaitan, suatu sistem pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem lain yang lebih besar. Hubungan antara subsistem dengan sistem dan dengan supersistem dinamai hirarki sistem.

d. Jaringan Kerja Sistem
       Jaringan kerja sistem mempunyai macam saling kebergantungan yang lain. Jaringan kerja (nerwork) terbentuk bilamana sebuah sistem digabungkan dengan sistem yang lain tingkat hirarkinya sama. Sistem-sistem yang membentuk jaringan kerja berinteraksi satu sama lin melalui penghubung (kopling/coupling) atau batas bersama (shared boundaries) yang dinamakan antarmuka (interface). Antarmuka ini memungkinkan sumber daya mengalir diantara sistem-sistem yang berinteraksi.
       Subsistem-subsistem yang saling bergantung dalam suatu sistem tunggal juga membentuk jaringan kerja, karena mereka saling berhubungan. Sumber daya mengalir di antara subsistem-subsistem, dengan keluaran dari satu subsistem menjadi masukan bagi subsistem lain yang berantrmuka.
       Konsep saling kebergantungan sistem ini berguna dalam studi sistem informasi. Konsep ini mengingatkan analis bahwa sebiah sistem atau subsistem tidak boleh dilihat secara terpisah dari sistem atau subsistem lain yang terkait dengannya. Konsep ini juga mengatakan bahwa analis dapat berpindah ke tingkat sistem yang lebih rendah hirarkinya guna menyempitkan cakupan analisis.


e. Kendala
       Setiap sistem menghadapi kendala, batasan-batasan intern atau ekstern yang menentukan konfigurasi atau kemampuan sistem. Batas / Boundary sistem misalnya, merupakan kendala fisik yang menentukan ukuran dan bentuk sistem. Dalam beberapa keadaan kendala dapat dihilangkan atau dikurangi. Cara yang biasa digunakan untuk mengurangi kendala yang mempengaruhi operasi dikenal dengan dekopling (decoupling).

f. Pengendalian Sebagai Konsep Inti Sistem
       Pengendalian dapat dianggap sebagai konsepsi inti sistem, karena faktor inilah yang menjiwai ide pokok dari pengembangan sebuah sistem dan sekaligus juga merupakan manifestasi nyata dari tiap sistem. Sistem-sistem dibentuk secara langsung atau tidak, untuk melakukan pengendalian, misal :
o   Pemerintah dibentuk untuk menentukan apa yang boleh dilakukan dalam masing-masing yuridiksinya.
o   Sistem kardiovaskuler bertanggung jawab untuk mengontrol aliran darah dan pendistribusian oksigen dalam tubuh.
       Pengendalian bisa berarti menciptakan atau memelihara nilai atau karakteristik suatu variabel agar selalu berada dalam batas yang telah ditentukan. Melakukan pengendalian berarti menyebabkan segala sesuatu berjalan sesuai dengan keinginan atau rencana sehingga suatu tujuan akhir bisa tercapai. Setiap sistem harus mengatur subsistem-subsistemnya agar dapat mencapai sasaran. Pengendalian adalah proses regulasi (pengaturan) yang dilakukan sistem untuk mengoreksi setiap penyimpangan dari rangkaian langkah menuju sasaran yang diinginkan. Pengendalian anggaran, pengendalian mutu, pengendalian kredit, dan pengendalian sediaan, merupakan proses-proses pengendalian yang biasa dilakukan perusahaan.
       Pengendalian yang efektif tergantung pada umpan balik. Melalui umpan balik, keluaran sistem diukur terhadap standar untuk menentukan penyimpangan, yang kemudian dikoreksi dengan mengubah masukan atau proses. Pengendalian yang efektif dalam konteks suatu sistem juga ditegaskan dengan kaidah keragaman keperalihan (law of requisite variety). Menurut kaidah ini, sistem yang baik harus memiliki satu atau lebih mekanisme atau variasi pengendalian untuk menanggulangi setiap kemungkinan keadaan lepas kendali  (http://library.gunadarma.ac.id/files/disk1/2/jbptgunadarma-gdl-sl-2004-basukirach-93-bab2.pdf ).

3. Pendekatan Sistem dalam Memecahkan Masalah dan Membuat Keputusan
       Suatu pendekatan sistematis untuk pemecahan masalah telah diciptakan yang terdiri dari tiga jenis usaha :
-          Persiapan
-          Definisi
-          Solusi
Dalam mempersiapkan pemecahan masalah, manajer memandang perusahaan sebagai suatu sistem dengan memahami lingkungan perusahaan dan mengidentifikasi subsistem-subsistem dalam perusahaan. Dalam mendefinisikan masalah, manajer bergerak dari tingkat sistem ke subsistem dan menganalisis bagian-bagian sistem menurut suatu urutan tertentu. Dalam memecahkan masalah, manajer mengidentifikasi berbagai solusi alternatif, mengevaluasinya, memilih yang terbaik, menerapkannya, dan membuat tindak lanjut untuk memastikan bahwa solusi itu berjalan sebagaimana mestinya.

4. Pendekatan Sistem
       Proses pemecahan masalah secara sistematis bermula dari John Dewey, seorang profesor filosofi di Columbia University pada awal abad ini. Dalam bukunya tahun 1910, ia mengidentifikasi tiga seri penilaian yang terlibat dalam memecahkan masalah suatu kontroversi secara memadai yaitu:
1.      Mengenali kontroversi
2.      Menimbang klaim alternatif
3.      Membentuk penilaian
Kerangka kerja yang dianjurkan untuk penggunaan komputer dikenal sebagai pendekatan sistem . serangkaian langkah-langkah pemecahan masalah yang memastikan bahwa masalah itu pertama-tama dipahami, solusi alternatif dipertimbangkan, dan solusi yang dipilih bekerja.


5. Tahap Pemecahan Masalah
       Dalam memecahkan masalah kita berpegangan pada tiga jenis usaha yang harus dilakukan oleh manajer yaitu usaha persiapan, usaha definisi, usaha solusi / pemecahan.
-          Usaha Persiapan, mempersiapkan manajer untuk memecahkan masalah dengan menyediakan orientasi sistem.
-          Usaha Definisi, mencakup mengidentifikasikan masalah untuk dipecahkan dan kemudian memahaminya.
-          Usaha Solusi, mencakup mengidentifikasikan berbagai solusi alternatif, mengevaluasinya, memilih salah satu yang tampaknya terbaik, menerapkan solusi itu dan membuat tindak lanjutnya untuk meyakinkan bahwa masalah itu terpecahkan . sistem informasi berbasis komputer atau CBIS dapat digunakan sebagai sistem dukungan (support systems) saat menerapkan pendekatan sistem.
1.      Usaha Persiapan
       Tiga langkah persiapan tidak harus dilaksanakan secara berurutan, karena ketiganya bersama-sama menghasilkan kerangka fikir yang diinginkan untuk mengenai masalah. Ketiga masalah itu terdiri dari :
a)      Memandang perusahaan sebagai suatu sistem
b)      Mengenal sistem lingkungan
c)      Mengidentifikasikan subsistem-subsistem perusahaan
2.      Usaha Definisi
       Usaha  definisi mencakup pertama-tama menyadari bahwa suatu masalah ada atau akan ada (identifikasi masalah) dan kemudian cukup mempelajarinya untuk mencari solusi (pemahaman masalah). Usaha definisi mencakup dua langkah yaitu :
a)      Bergerak dari sistem ke subsistem
b)      menganalisis bagian-bagian sistem dalam suatu urutan tertentu.
3.      Usaha Pemecahan
       Usaha pemecahan meliputi pertimbangan berbagai alternatif yang layak atau (Feasible), pemilihan alternatif terbaik, dan penerapannya.



  1. Contoh teori sistem  teknologi Pendidikan dalam kehidupan sehari-hari
1.Contoh di bidang pendidikan
Ada beberapa alternatif paradigma pendidikan melalui internet  yang salah satunya adalah system “dot.com educational system” (Kardiawarman dalam Suyanto : 2005). Paradigma ini dapat mengintegrasikan beberapa sistem seperti, Pertama, paradigma virtual teacher resources, yang dapat mengatasi terbatasnya jumlah guru yang berkualitas, sehingga siswa tidak harus secara intensif memerlukan dukungan guru, karena peranan guru maya (virtual teacher) dan sebagian besar diambil alih oleh system belajar tersebut. Kedua, virtual school system, yang dapat membuka peluang menyelenggarakan pendidikan dasar, menengah dan tinggi yang tidak memerlukan ruang dan waktu. Keunggulan paradigma ini daya tampung siswa tak terbatas. Siswa dapat melakukan kegiatan belajar kapan saja, dimana saja, dan darimana saja. Ketiga, paradigma cyber educational resources system, atau dot com leraning resources system. Merupakan pendukung kedua paradigma di atas, dalam membantu akses terhadap artikel atau jurnal elektronik yang tersedia secara bebas dan gratis dalam internet.
2.Contoh di bidang ekonomi
Yaitu pasar.   Pasar merupakan sistem yang terbuka, merupakan tempat bertemunya antara penjual dan pembeli yang memungkinkan terjadinya transaksi jual beli.   Di Pasar, berlaku hukum pasar, yaitu jika barang sedikit, permintaan meningkat maka biasanya harga pun meningkat demikian juga sebaliknya.  Di pasar ini banyak melibatkan elemen/unsure yang saling berinteraksi.   Di antaranya, ada  yang berprofesi sebagai penjual ( pedagang ), pembeli, pengangkut, penyampai informasi dan lain –lain.   Keadaan pasar dipengaruhi oleh faktor luar sehingga harga barang dapat berfluktuasi.   Sistem yang berlaku biasanya berdasarkan “adanya kesepakatan antara penjual dan pembeli  baik bertemu langsung maupun tidak langsung ( pembelian on line via internet ). Kemudian kalau kita ambil Manajemen Pasar misalnya Suatu Mini Market, dimana barang dagangan tertata dengan rapi dengan label harga tertentu, tempatnya nyaman, aman dan bersih, ada kasirnya, ada karyawannya, ada manajernya ada tempat parkir pelanggan, sistem yang berlaku ialah tidak adanya proses tawar menawar antara penjual dengan pembeli karena harga barang dagangan “harga pas”.

3.Contoh lainnya
Anggaplah sebuah balpoin sebagai suatu sistem, adalah merupakan suatu kesatuan.   Bagiannya terdiri dari tutup dan badan.   Badan terdiri dari bagian luar dan isi.   Isi terdiri dari buluh, tinta, dan bola/ujung.   Bagian-bagian itu adalah bertingkat atau berhirarkhi dan berelasi satu dengan yang lain.   Sedangkan konsep dengan lingkungan tampak pada badannya yang enak dipegang ketika menulis, bola/ujungnya lancip sehingga tulisan menjadi baik, dan tutupnya diisi cantelan sehingga bisa digantungkan di kantong ( Pidarta, 2007 : 28 ).
Kemudian apabila sebuah tubuh dianggap sebagai suatu supra sistem, maka ia disusun sistem-sistem sebagai penyusunnya yaitu ada sistem regulasi, sistem pencernaan, sistem ekskresi, sistem respirasi, sistem koordinasi dan sebagainya.   Dan kalau kita ambil satu sistem yaitu sistem respirasi maka penyusunnya adalah rongga hidung, tenggorokan, bronchus, bronchiolus dan alveolus.  
Sehingga dapat  disimpulkan bahwa Supra sistem dibangun oleh sistem-sistem dan masing-masing sistem disusun oleh subsistem-subsistem yang ada kalanya antara sistem dengan Supra sistemnya berhubungan atau tidak ( Pidarta, 2007 : 29 ). Dapat dilihat pada bagan berikut :

Radial Diagram
Keterangan : Garis putus-putus artinya tidak berhubungan
Garis tebal artinya berhubungan

PENUTUP

A. Kesimpulan
1.  Landasan teori memuat teori-teori atau konsep-konsep dasar, yang diambil dari buku-buku acuan yang langsung berkaitan dengan bidang ilmu yang diteliti sebagai tuntunan, untuk memecahkan masalah penelitian dan untuk merumuskan hipotesis
2. Teori pembelajaran merupakan suatu kumpulan prinsip-prinsip yang terintegrasi dan memberikan preskripsi untuk mengatur situasi agar peserta didik mudah mencapai tujuan pembelajaran; terdapat dua  teori prinsip-prinsip dasar pembelajaran yaitu teori Kognitivisme dan Konstruktivisme; teori-teori pembelajaran yaitu Pendekatan modifikasi tingkah laku, teori pembelajaran kontruk kognitif, Teori pembelajaran berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran, Teori pembelajaran berdasarkan analisis tugas dan Teori pembelajaran berdasarkan psikologi humanistik.
3. Pengertian sistem, sistem berasal dari bahasa latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi, atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi. Terdapat dua kelompok pendekatan yang digunakan dalam mendefinisikan sistem yaitu :
  1. Lebih menekankan pada prosedur yang digunakan dalam sistem dan mendefinisikan sistem sebagai jaringan prosedur, metode, dan cara kerja yang saling berinteraksi dan dilakukan untuk pencapaian suatu tujuan tertentu.
  2. Lebih menekankan pada elemen atau komponen penyusun sistem, mendefinisikan sebagai kumpulan elemen baik abstrak maupun fisik yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.
4. Contoh teori sistem dalam kehidupan sehari hari yaitu 1) di bidang pendidikan : Pertama, paradigma virtual teacher resources, yang dapat mengatasi terbatasnya jumlah guru yang berkualitas, sehingga siswa tidak harus secara intensif memerlukan dukungan guru, karena peranan guru maya (virtual teacher) dan sebagian besar diambil alih oleh system belajar tersebut. Kedua, virtual school system, yang dapat membuka peluang menyelenggarakan pendidikan dasar, menengah dan tinggi yang tidak memerlukan ruang dan waktu. Keunggulan paradigma ini daya tampung siswa tak terbatas. Siswa dapat melakukan kegiatan belajar kapan saja, dimana saja, dan darimana saja. Ketiga, paradigma cyber educational resources system, atau dot com leraning resources system. Merupakan pendukung kedua paradigma di atas, dalam membantu akses terhadap artikel atau jurnal elektronik yang tersedia secara bebas dan gratis dalam internet.
b. Di bidang ekonomi, contohnya pasar,Manajemen Mini Market
c. Contoh dibidang lainnya adalah ballpoint dan tubuh manusia.


B.  Saran
Dengan adanya penulisan makalah ini disarankan bagi para pendidik ( guru ) kiranya dapat menerapkan teori pembelajaran dan pendekatan sistem dalam kegiatan belajar mengajar.



















DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas.2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta.Penerbit Balai Pustaka.Edisi Ketiga.
Depdiknas.2003.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Biro Hukum dan Organisasi Depdiknas.
bab2.pdf
Komunitas MTP Unila.2009.Landasan Teori dan Pendekatan Sistem.Diakses pada tanggal 17 November 2011 dari http://komunitasmtpunila2008.blogspot.com/../
Miarso, Yusufhadi.2007. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan.Jakarta. Penerbit Kencana Prenada Media Group.
Miarso, Yusufhadi.2009. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan.Jakarta. Penerbit Kencana Prenada Media Group.
Pidarta, Made.2007.Landasan Kependidikan.Jakarta.Penerbit Rineka Cipta.Edisi II.
Prawiradilaga, Salma Dewi Siregar, Evilene. 2007. Mozaik Teknologi Pendidikan.Jakarta. Penerbit Kencana Prenada Media Group.
Purwanto. 2007. Jejak Langkah dan Perkembangan Teknologi Pendidikan di Indonesia. Jakarta: Pustekkom.
Seels, Richey.1994. Teknologi Pembelajaran; Definisi dan Kawasannya.Jakarta. Penerbit Unit Penerbitan Universitas Negeri Jakarta.
Sugiyono.2011.Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.Bandung.Penerbit Alfabeta Bandung. Cetakan Ke-12.
Surajiyo.2010.Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia.Jakarta.Bumi Aksara
Suyanto.2005.Mengenal Elearning.diakses pada tanggal 25 November 2011 dari http://www.asep-hs.web.ugm.ac.id




LANDASAN TEORI DAN PENDEKATAN SISTEM



Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Dasar-Dasar Teknologi Pendidikan
UNSRI
 










 Oleh  :
APRIZAL EFENDI
NIM : 20112513019



PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2011